Kamis, 23 Juni 2011

Cerita Ku......

kata sebagian sahabat ku, cerita hidupku bagus untuk di jadikan novel...
karena saya tidak cukup bagus untuk menjadi seorang penulis maka saya mencoba untuk menulis, di blog ini..

Saya adalah anak perempuan pertama dari dua bersaudara umur saya sudah kepala dua dan saya mahasiswi PTN di bandung. rumah saya tak jauh dari kampus tempat saya menimba ilmu, selain mahasiswa saya juga seorang kakak dari adik satu-satunya yang bernama Laras(samaran) sebelum kami memiliki rumah sendiri kami tinggal di kontrakan yang depannya pohon mangga besar......

Tahun 1996
Kami adalah keluarga utuh bisa di bilang lengkap, saya dulu masih kelas 3 SD dan adik saya baru 3 tahun, saya salalu memanggil ibu "Ami" dan ayah saya "Apih" bagus bukan??. Ami adalah ibu rumah tangga yang baik dan patuh terhadap suami. Apih bekerja di salah satu perusahaan swasta di bandung dan akhirnya keluar karena mendirikan peusahaan sendiri yang namanya BUANA JAYA perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan walau kecil tapi cukup maju.

Tahun 1997
Masalah muncul ketika masa rumah kontrakan hampir habis dan pemiliknya  menyuruh kami keluar dari  
kontrakan sesuai tanggal kesepakatan dan tidak bisa di perpanjang karena akan dipakai adik pemilik rumah, akhirnya apih membuat rumah di tanah yang ia beli dari kakak ami. Dengan uang seadanya apih membuat rumah sederhana  yang penting bisa tidur. Rumahnya hampir beres tapi belum dipasang atapnya  karena kekurangan dana, dan ketika itu juga krisis moneter mulai mengacaukan bisnis apih, ketika ia menjual barangnya dan akan membeli barang baru harganya naik lebih besar ketimbang harga jual, itu yang membuat perusahaan kecilnya bangkrut. rumah belum beres, dan pemilik rumah memaksa harus cepat-cepat mengosongkan rumah kontrakannya, akhirnya apih mencari pinjaman.

Sore itu entah mengapa aku ingin sekali ikut ketika apih akan pergi,dan kami pun berselisih di depan rumah kontrakan.
"Apih pokonya teteh ikut..."
"enggak boleh atuh teh dah sore, lagian apih bukan mau jalan-jalan"
"Biarin pokonya ikut........!!!!!!!"
"teh......"ami memanggil ku.."Apih mau cari uang dulu teteh disini aja ama ami"
"iya ...jaga dede ama ami ya...." aku hanya diam dalam kesal, dan itu kata-kata terakhir Apih.
Aku hanya bisa melihat punggungnya yang pergi meninggalkan ku dengan motor vespanya.

Aku lupa dengan apa yang terjadi,  yang jelas malam-malam aku mendengar suara telepon rumah kontrakan seperti nyata tapi seperti mimpi lalu aku dibangunkan ami secara buru-buru aku binggung apa yang terjadi pada malam itu tahu-tahu aku sudah ada di mobil dan menjutkan tidur ku.(karena masih ngantuk)

Mungkin sudah sampai, aku dibangunkan dan aku baru sadar ketika ami memeluk ku erat, dan aku bingung ada dimana. Aku juga enggak ingat ada siapa saja disana yang aku ingat ami bilang "diam disini". Aku bosan dan jalan-jalan keluar melihat banyak mobil ambulan dalam hati ku bergumam "ko ada banyak ambulan ya..."
tak lama kemudian aku mendengar teriakan seseorang yang ku kenal langsung ku tengok dan..........
Aku diam karena apih lewat dengan kasur rodanya yang berlumuran darah dimana-mana, kepala, tangan, badan. Sepintas ku melihatnya karena langsung dimasukan keruang UGD itu yang kulihat.......

Apih pernah bilang, bintang itu indah bila kita memandangnya karena bisa membuat hati kita tenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar