Minggu, 26 Juni 2011

Mengingatnya...


"Apih....."
Itulah nama panggilan sayang dari anaknya untuk ayah terkasih,,,
"Encep Muhammad"
Nama ayah ku , yang ku tahu dari ami, hingga sekarang tak tergantikan oleh apih mana pun....

Saat aku masih kecil kami berdua (aku dan apih) selalu mencari sesuatu hal yang baru, masih ku ingat dulu aku bersamanya datang kekebun yang sudah gersang , tak ada lagi pepohonan yang biasa menjadi kebun ketela atau jagung, di tempat itu kami mencari jangkrik untuk burung indah nan merdu dalam sangkar kesayangan apih. Kadang ia mencari burung baru untuk ia latih, yang tadinya hanya sekedar hobi, malah menghasilkan uang karena kualitas burung yang apih pilih adalah yang terbaik. Tanpa beliau sadari ia telah menciptakan pekerjaan baru untuk orang kebun sendiri. ia membeli burung2 piit hasil tangkapan tukang kebun, di tangan apih burung yang terlihat bisa saja bisa jadi sangat bagus bahkan di incar banyak orang. Aku pun tak mengerti tapi yang jelas apih sering membeli buku tentang binatang burung. Sampai-sampai mulai dari jumlah sayap yang bagus apih tahu.

Sifat baiknya terhadap orang lain selalu membuat ku kagum, sifat rendah hati, dan ucap sopan terhadap yang lebih tua, memecahkan masalah dengan tenang, mungkin waktu itu aku masih kecil tapi aku menyadari itu hal yang baik. karena orang yang ada di sekeliling ku menghormati apih dengan tulus.

Apih terbilang hebat dalam berbisnis hasil menjual burung, apih bisa beli sofa, gitar, piano. bahkan burung kacamata bisa di ukar dengan ayam jago.Hebat bukan?? padahal harga burung kecil seperti itu cuma seribu. tapi suaranya indah ...hehe ...

aku slalu ingat, sosok apih ketika kami hendak pergi ke kebun mencari jangkrik, topi koboy, kaos putih golok di pinggang,celana hitam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar